Apakah Emak-emak Selalu Salah Saat Berkendara ?

Sudah lihat post Instagram #NyetirLebihBaik di Sabtu, 4/1 pagi ini. Videonya berisi truk yang sedang melaju cukup kencang namun tiba-tiba dikejutkan oleh pergerakan pelan seorang pemotor yang langsung pindah lajur tanpa babibu lagi. Emak-emak detected kalo kata netijen budiman. Apakah ada pelajaran seputar kualitas berkendara yang bisa kita ambil dari video sederhana ini?

Stereotip “emak-emak” memang kerap menjengkelkan netijen pemotor, namun apakah benar sedemikian menjengkelkannya? Badan Pusat Statistik memiliki data perkembangan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia yang menarik untuk disimak. Tahun 1977 jumlah sepeda motor di Indonesia adalah 1.704.964 unit sepeda motor, 40 tahun berselang di tahun 2017 jumlahnya membengkak di angka 113.030.793. Luar biasa.

Kembali ke masalah “emak-emak”, apa iya kaum mereka bermasalah saat berkendara? Jawabannya tidak. Dianggap bermasalah karena eksposure-nya yang mudah terdeteksi. Kemudahan ini menempatkan kaum mereka mudah masuk kotak bully. Masalah berkendara adalah masalah bersama. Selain kaum “emak-emak” masih ada kaum dari usia ingusan (pemotor di bawah umur), kaum remaja yang ingin pamer kemampuan hingga pemotor laki-laki/perempuan dengan mental yang belum baik saat berlalu-lintas. Tidak semua kok, beberapa saja.

https://www.instagram.com/p/B64Tp7nFqm9/

Nah dengan pertumbuhan kendaraan yang fantastis dan dibarengi dengan para pengendara yang bergerak tanpa kompetensi yang mumpuni tentunya kita semua punya pekerjaan rumah untuk melakukan validasi ulang kompetensi mengemudi kita. Sudahkah bergerak aman di jalan raya? Sudahkah mementingkan keselamatan yang lain di ruang publik? Sudahkah menjamin keselamatan pada keluarga bahwa kita akan selamat tiba di rumah kembali?

Video di atas mengingatkan kita untuk selalu memberi perhatian khusus kepada kendaraan lain di sekitar. Kita tidak sendiri di jalan raya. Manfaatkan prilaku mata untuk jadi radar yang bisa mendeteksi banyak objek. Manfaatkan kaca spion sebagai alat bantu melihat. Upayakan kecepatan yang diambil masih dalam batas wajar dan selalu bersikap antisipatif saat berkendara. Beruntung video tersebut tidak berujung pada kecelakaan.

Upayakan Selalu Keselamatan

Kini kita sudah masuk di tahun yang baru. Tahun 2020. Tahun dengan angka yang cukup cantik untuk meningkatkan kualitas mengemudi kita menuju kualitas #NyetirLebihBaik . (jess) | Foto : Google

0 comments on “Apakah Emak-emak Selalu Salah Saat Berkendara ?Add yours →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *