Setelah mengenal bagaimana kendaraan bisa mengalami Hydroplaning kini saatnya kita mengetahui bagaimana cara menghindarinya. Pengemudi harus proaktif untuk menggali informasi karena faktanya kecelakaan terjadi setiap detik, tak peduli itu soal Hydroplaning atau bukan. Salah satunya sempat viral di beberapa lini masa adanya mobil terguling di salah satu ruas jalan tol di Jakarta dan tergambar situasi licin permukaan yang tertangkap kamera dashboard kendaraan.
Berikut adalah tips menghindari terkena efek Hydroplaning :
- Pertahankan tekanan angin kendaraan secara ideal, seberapa tekanannya dapat dilihat pada stiker di panel pintu sebelah kanan pengemudi
- Rotasikan ban dan ganti saat diperlukan
- Kurangi kecepatan saat jalan licin dan basah
- Awasi jalan dan hindari genangan air
- Hindari mengemudikan di luar lajur mengemudi karena biasanya genangan air bertumpuk lebih banyak
- Ikuti alur jalur kendaraan di depan
- Matikan cruise control
- Mengemudi di gigi rendah
- Hindari pengereman secara keras / mendadak
- Jangan bermanuver berlebih seperti berbelok secara tajam.
Nah dengan begitu kamu sekarang lebih bisa mewaspadai segala kemungkinan terburuk yang dapat terjadi. Ini penting karena dengan bersikap proaktif dan “educated” kamu sudah berperan dalam pengurangan angka kecelakaan di jalan raya. Sepakat? (jess) | Foto : Google. Disadur dari Safemotorist(dot)com.
0 comments on “Mengenal Hydroplaning (Bag. 2)” Add yours →