Beberapa tahun belakangan kendaraan modern kini diberikan dua opsi, masing-masing ber-transmisi manual dan otomatis, akrab disebut matik. Dalam sistem penggunaan transmisi manual pengemudi akan banyak bersinggungan langsung dengan proses mengemudi seperti saat perpindahan gigi. Sementara di sistem matik pengemudi akan terbantu dimana perpindahan gigi akan dikerjakan secara otomatis oleh kendaraan. Yuk bahas satu-satu.
Dua macam sistem transmisi ini tentunya punya perbedaan karakter menyangkut poin-poin seperti perbedaan cara mengemudi, pengalaman mengemudi hingga desain kendaraan dan rasio potensi kecelakaan.
Untuk “Driving Experience”, pengemudi manual punya kontrol penuh terhadap kendali kendaraan sebagaimana perpindahan gigi dan kecepatan, sementara pengemudi matik tidak dimana kerja-nya sudah dikurangi. Pengemudi manual juga punya tanggung jawab memperhatikan RPM (Revolutions per Minute) di batas-batas tertentu sementara pengemudi matik tugas diatas sudah diambil alih oleh si kendaraan itu sendiri.
Soal koordinasi gerakan, pengemudi manual harus punya kemampuan koordinasi terhadap kopling, gas dan gigi sementara pengemudi matik dari sisi pedal saja sudah dihilangkan satu yaitu pedal kopling, kerja pun jadi minimalis.
Pilih Mana?
Masih soal “Driving Experience”. pengemudi manual diberikan sensasi atau feeling yang bisa merasakan selluruh dinamika kendaraan sementara pengemudi matik punya keunggulan di lalu-lintas berkarakter Stop-And-Go. Berpindah ke urusan jarak tempuh dan hubungannya dengan konsumsi bahan bakar tentunya sistem manual punya keunggulan meskipun itu kembali ke teknik berkendara masing-masing pengemudi.
Bagaimana dengan urusan pemeliharaan kendaraan? Sistem transmisi matik punya biaya pemeliharaan lebih tinggi ketimbang sistem transmisi manual.
Nah soal hal-hal lainnya akan kita sambung di artikel berikutnya ya. (Bersambung). (jess) | Foto : Google
0 comments on “Pilih Mana, Tranmisi Manual atau Matik? (Bag. 1)” Add yours →