Pernahkah kamu mengalami secara tidak sadar membentur sesuatu yang sebenarnya ingin kamu hindari? Fenomena ini disebut “target fixation” atawa fiksasi target, sebuah kondisi dimana mata seperti terkunci dan menjadi begitu fokus pada objek yang diamati dimana imbasnya secara tidak sengaja meningkatkan risiko bertabrakan terhadap objek yang kamu lihat.
Contoh kecilnya adalah saat kamu sedang berkendara dan melihat lubang di jalan, alih-alih menghindar tapi justru kamu tetap terperosok seperti ada medan magnet yang justru menarik kamu ke lubang tersebut. Efeknya bahkan bisa oleng dan jatuh serta mengarah kepada sebuah kecelakaan di jalan.
Lalu bagaimanakah cara kamu agar dapat menghindari “target fixation” ini ?
- Fokus berkendara tapi tidak ke satu titik. Gaya berkendara yang terlalu fokus atau dekat terhadap satu titik secara tidak sadar dapat menggiring kamu ke arah yang justru tidak kamu harapkan.
- Upayakan (bola) mata selalu bergerak ke berbagai arah agar mata tidak mudah terkunci dalam satu titik saja. Semisal kamu melihat lubang di jalan maka tatap arah lain agar pergerakan dapat mengikuti arah mata. You go where you look.
- Siapkan ruang hindar. Saat mata sudah terbiasa bergerak maka ruang hindar untuk menjauh dari potensi tabrakan dapat tercipta dengan mudah. Menuju titik yang sama dan tidak berubah menggiring kamu terjebak dalam “target fixation”.
Nah sudah siap berkendara dengan jauh lebih aman dan #NyetirLebihBaik ? (jess) | Foto : Lifeatlean
0 comments on “Memahami “Target Fixation”” Add yours →