Ada kejadian menarik di India, bukan soal Corona tapi soal pelanggaran berkendara. Seperti turut diberitakan kanal otomotif Detikcom, pihak berwajib negri pemilik Taj Mahal ini sukses merazia ratusan headset yang disita dari para pengendara Bajaj. Inspektur Vijay dan jajarannya tampak berang dan memilih tindakan ekstrem dengan langsung membakar barang sitaan tersebut. Lalu benarkah pemakaian headset saat mengemudi itu berbahaya ? Mari simak beberapa poin berikut yang bisa kita ambil pelajarannya.
- Mendengarkan musik praktis menghilangkan konsentrasi. Simak isi Pasal 106 UU no. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Katanya ““Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh kosentrasi”. Konsentrasi tersebut bisa diartikan tidak boleh ada aktifitas lain selain mengemudi.
- Pasal lain yang menguatkan aturan ini ada di Pasal 283, isinya “Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp 750.000 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).
- Mendengarkan musik bisa menjadi distraksi karena indera pendengaran menjadi terbagi antara suara di telinga dan suara di sekitar kendaraan. Saat pengemudi tampak terlalu gembira maka akan ada potensi hilangnya konsentrasi yang bisa memicu kecelakaan, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Meski bersifat pasif alias satu arah, jika dirasa perlu alunan musik maka aturlah volume hanya sebatas musik latar saja dan bukan sebagai suara yang dominan.
- Saat terjadi distraksi telinga punya peran mengganggu kinerja otak dalam pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan tersebut rentan terjadi spontanitas yang biasanya dapat berujung kecelakaan.
Meski masih banyak salah tafsir soal isi peraturan dan interpretasi oleh para pembaca, kehilangan konsentrasi benar-benar bisa membuat kacau berkendara. Lalu apakah mendengarkan musik di earphone boleh-boleh saja? ini benar-benar harus disikapi bijak serta serius dan sesungguhnya masih dalam koridor sah-sah saja. Pembedanya adalah pengambilan keputusan akan kembali kepada si pengemudi setelah mengetahui aspek bahaya dan risikonya.
Dilain artikel akan kita bahas soal musik yang sanggup jadi pereda stress saat berkendara ya. Apa benar? (jess) | Foto : Google
0 comments on “Benarkah Mengemudi Sambil Mendengarkan Lagu Dapat Menghilangkan Konsentrasi?” Add yours →